Psikologi Sebagai Pendekatan Kajian Keislaman
Pengertian Psikologi dan Perkembangannya
- Kata Psikologi terbentuk dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche dan logos. Kata Psyche memiliki arti “jiwa” atau”nyawa” atau "alat untuk berpikir”. Sedangkan kata logos memiliki arti ilmu pengetahuan. Jika diartikan secara etimologi, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik gejala-gejala tentang kejiwaan maupun latar belakangnya. Psikologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang manusia yang dimana objek kajiannya adalah aktivis fisik dan non fisik manusia baik individu dan kelompok maupun hubungan dengan lingkungannya.
- Perkembangan Psikologi, menurut Schultz (2014) sejarah tentang perkembangan psikologi dapat dilihat dari dua periode waktu, yang pertama Psikologi dapat dilihat dari pemikiran filusuf seperti Plato, Aristoteles dan filusuf lainnya. Pada periode ini, Psikologi memang belum diformalkan, akan tetapi dasar dari Psikologi sudah dibahas oleh filusuf-filusuf kuno. Periode yang kedua adalah periode yang ditandai dengan Psikologi sebagai bidang studi atau ilmu pengetahuan yang dipaparkan oleh tokoh seperti Willem Wundt yang diawali dari pendirian laboratorium Psikologi pertam pada tahun 1879 di Leipzig, Jerman. Berdirinya laboratorium Wundt di Leipzig ini mengawali hadirnya Psikologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan. Perkembangan psikologi telah dilakukan dari zaman kuno hingga era modern sekarang ini, beberapa pembagiannya ialah masa Plato; masa Aristoteles; masa Descartes; masa John Locke; masa Wilhelm Wundt.
Psikologi dalam Islam
- Psikologi dalam Perspektif Islam, psikologi Islami adalah corak psikologi berlandaskan citra manusia menurut ajaran Islam yang mempelajari keunikan dan pola perilaku manusia sebagai ungkapan pengalaman interaksi dengan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan alam keruhanian, dengan tujuan meningkatkan kesehatan mental dan kualitas keberagamaan. Rumusan tersebut mengandung beberapa unsur, yakni: corak psikologi; berdasarkan citra manusia menurut ajaran Islam; keunikan dan pola perilaku manusia; interaksi dengan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan alam keruhanian; meningkatkan kesehatan mental dan kualitas keberagaman.
- Psikologi dalam Konsep Islam, Psikologi modern adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia serta dirumuskan atas dasar spekulasi dan ketangguhannya dibuktikan dengan metode-metode ilmiah melalui berbagai penelitian. Karena ketangguhannya diuji dengan menggunakan metode ilmiah yang empirik, objektif, rasional, dapat diulang-ulang, maka teori-teori psikologi pada taraf tertentu mempunyai keunggulan dalam hal menjelaskan dan memprediksi tingkah laku manusia. Aliran perilaku berpandangan bahwa seseorang yang mengulang-ngulang perilaku pergi ke rumah ibadah, seperti pergi ke haji, ke masjid, pengajian dan tempat –tempat yang menggugah aspek spritualitas lainnya. Secara psikologis prilaku tersebut, menggiring pelakunya pada pengalaman yang mempunyai dimensi lain dalam jiwanya, serta memberikan pengalaman yang memuaskan.
- Psikologi dalam Literatur Islam, para ilmuwan Psikolog Muslim mencoba membangun perspektif Islam terhadap konsep-konsep psikologi modern. Hal ini dilakuakn dengan mempertimbangkan Islam sebagai sumber pedoman, pandangan dan tata nilai kehidupan bagi manusia, dan dalam Al-Qur‘an sendiri banyak mengungkap tentang konsep manusia. Membangun konsep psikologi berdasarkan Islam adalah suatu upaya yang paling orisinal dan paling menantang, karena ada usaha untuk menghadirkan perspektif baru dalam memahami manusia secara psikologis. Dalam ajaran Islam, cara untuk memahami manusia dan alam semesta dapat dilakukan melalui dua pintu, yaitu ayat kauniah dan ayat qauliyah. Upaya mempelajari dan mengenal manusiakita tidak hanya menggunakan teks al-Qur‘an dan al-hadits (ayat qauliyah), tapi juga dengan menggunakan, memikirkan, dan merefleksikan kejadian-kejadian yang berada di alam semesta dan yang terjadi pada diri manusia (ayat kauniah) dengan menggunakan akal, indra dan intuisi. Sebagai contoh, berangkat dari ayat―shalat dapat mencegah dari kekejian dan kemungkaran. Dzikir atau shalat merupakan salah satu bagian yang menghasilkan ketenangan dan ketenangan menghasilkan konsentrasi secara terarah, mengahasilkan kesadaran akan Tuhan dan tanggung jawab yang diembannya sebagai manusia, menghasilkan kebijaksanaan.
- Psikologi dalam Perspektif Al-Qur’an, Al-Quran adalah kitab yang lengkap dan sempurna, kandungan di dalamnya meliputi seluruh dimensi kehidupan manusia yang berhubungan dengan dirinya, sesama manusia, alam sekitar dan hubungannya dengan sang khalik. Hal ini karena dimensi manusia yang meliputi jasad dan ruh serta nafs (jiwa), di sinilah psikologi mmemegang peranan yang besar dalam mengungkap tabir dalam kemaslahatan jiwa manusia. Mereka berbicara kepada manusia sesuai dengan kadar kemampuan akal mereka. Kepribadian yang lurus adalah kepribadian yang jujur, tidak suka berbohong, dan tidak melakukan berbagai perbuatan maksiat yang diharamkan Allah. Kepribadian yang tidak sehat memiliki banyak istilah dalam buku-buku psikologi. Kepribadian semacam ini dipelajari dengan menggunakan istilah seperti “gangguan kepribadian, kepribadian yang tidak seimbang,
- Psikologi dalam Perspektif Hadits, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pengklasifikasian manusia berdasarkan parameter keimanan antara yang disebutkan Al Qur‘an dan Hadits. Konsep klasifikasi tersebut berpegang pada pandangan Islam yang menyatakan bahwa keimanan merupakan nilai kemanusiaan yang paling agung dan yang mewarnai pembentukan kepribadian manusia. Pondasi manusia yang dijadikan pijakan yakni keimanan. Orang yang dianggap paling baik dalam perspektif Islam adalah orang-orang yang mempunyai keimanan dan ketakwaan, amal shalih dan akhlaknya yang semuanya akan tercermin dalam tingkah laku sikap dan kepribadian. Islam tidak memandang kedudukan manusia pada garis keturunan, harta kekayaan, pangkat, atau penampilan yang menarik banyak orang. Kepribadian yang lurus adalah kepribadian para hamba Allah yang tidak pernah bersikap sombong.
Teori Psikologi Islam dan Barat
Berikut adalah perbedaan
Psikologi Islam dengan Psikologi Barat, di antaranya: pondasi dasar ilmu pengetahuan; tujuan; sikap terhadap alam; cara pandang terhadap manusia; nilai-nilai.
Pendekatan Psikologi dalam Studi Islam
Psikologi agama memiliki beberapa pendekatan psikologi antara lain: pendekatan struktural; pendekatan fungsional; pendekatan Psiko-Analisis.
Komentar
Posting Komentar